Yo, warga +62! Kalian tahu gak sih, kota kelahiran gue, Trenggalek, punya asal usul yang kece abis! Dari sekian banyak versi yang beredar, ada satu cerita yang paling seru menurut gue. Mau tahu? Cekidot!
Asal Mula Nama Trenggalek
Sobat-sobat, tau nggak asal muasal nama Trenggalek kita tercinta ini? Nah, denger-denger ceritanya nih, ada beberapa versi tentang asal usul namanya.
Versi Pertama
Konon katanya, dulu kala ada seorang putri cantik jelita bernama Dewi Rengganis. Suatu hari, beliau sedang bermain petak umpet dengan teman-temannya di tengah hutan. Saking asyiknya, beliau sampai lupa waktu dan tersesat. Setelah berhari-hari mencari jalan keluar, beliau akhirnya menemukan sebuah telaga kecil yang jernih. Beliau pun beristirahat di sana, melepas dahaga dan membersihkan diri. Saat beliau mandi, para peri hutan muncul dan menghadiahkan beliau sebuah gelang indah bertatahkan batu permata yang berkilauan.
Gelang itu memiliki kekuatan ajaib yang dapat memanggil hewan-hewan hutan. Beliau pun menggunakan gelang tersebut untuk memanggil sekawanan kera, meminta bantuan mereka untuk mencari jalan keluar dari hutan. Para kera dengan senang hati membantu beliau dan akhirnya berhasil mengantarkannya kembali ke istana dengan selamat.
Sebagai rasa terima kasih, Dewi Rengganis menghadiahkan gelang itu kepada salah satu kera yang paling cerdas. Kera tersebut kemudian memakai gelang itu dengan bangga dan menjadi pemimpin kelompoknya. Kelak, kelompok kera itu dikenal sebagai “Tarunggalang”, yang berarti “yang memiliki gelang”. Dan dari situlah, wilayah tempat tinggal mereka dinamakan “Trenggalek”, yang merupakan gabungan dari kata “Tarunggalang” dan “alek” yang berarti perayaan.
Versi Legenda Keong Mas
Masyarakat Trenggalek pasti udah nggak asing lagi dong sama legenda Keong Mas? Nih, gue mau cerita versi gue yang paling asik.
Kerajaan Kediri dan Putri Dewi Kili Suci
Jaman dulu, ada seorang putri cantik bernama Dewi Kili Suci dari Kerajaan Kediri. Suatu hari, dia lagi asik main di pinggir sungai Brantas. Tiba-tiba, dia nemu sebuah keong emas yang cantik banget. Si putri pun bawa pulang keong itu ke keraton.
Bukannya dirawat baik-baik, keong emas itu malah dibuang dan diinjak-injak sama putri yang lain karena iri sama keindahannya. Nggak lama kemudian, keong emas berubah jadi seorang pangeran tampan bernama Raden Joko Umbaran. Ia pun diusir dari keraton karena dianggap anak yang nggak diinginkan.
Raden Joko Umbaran pun pergi mengembara dan sampai di Telaga Nganten, Trenggalek. Di sana, ia bertemu dengan putri cantik bernama Dewi Sekartaji. Mereka pun jatuh cinta dan menikah. Dari pernikahan mereka, lahirlah seorang anak laki-laki bernama Ranggawarsita yang kemudian menjadi pendiri Kerajaan Trenggalek.
Catatan Sejarah Kuno
Yo, kawan-kawan! Namanya aku, Jono, warga asli Trenggalek. Hari ini, kita mau ngobrolin asal-usul kota kita yang kece badai ini. Catat ya, ini fakta-fakta sejarah yang udah melegenda!
Trenggalek itu ternyata udah ada sejak zaman dulu banget, lho. Buktinya, udah ada prasasti yang nemuin di daerah Karanganyar. Prasasti itu bertuliskan angka 820 Saka, yang kalau kita itung-itung, tahunnya sekitar 898 Masehi.
Terus, ada lagi bukti sejarah yang lebih keren. Ada prasasti lain yang nemuin di daerah Panjalu. Prasasti ini bertuliskan nama “Swarnabumi”, yang artinya tanah emas. Nah, berdasarkan prasasti-prasasti ini, kita bisa nyimpulin kalau Trenggalek udah jadi pusat peradaban sejak abad ke-9 Masehi. Wah, keren banget, kan?
Kedatangan Kerajaan Majapahit
Tapi, yang paling bikin Trenggalek terkenal itu adalah pas zaman Kerajaan Majapahit. Pada abad ke-14, Trenggalek jadi salah satu wilayah kekuasaan Majapahit. Bahkan, ada tokoh penting Majapahit yang ditugasin buat ngurus daerah Trenggalek. Namanya Ki Ageng Panjalu. Beliau ini yang ngebangun Kerajaan Panjalu di daerah Trenggalek bagian selatan.
Kerajaan Panjalu ini cukup berpengaruh di zamannya. Buktinya, Kerajaan Panjalu pernah ngirim utusan ke Tiongkok pada tahun 1407. Wow, mantap banget, kan? Dari sini, kita bisa tahu kalau Trenggalek udah punya hubungan internasional sejak zaman dulu kala.
Jadi, itulah catatan sejarah kuno Trenggalek yang bisa aku bagi. Bangga banget jadi warga kota yang punya sejarah panjang dan keren. Keren, kan, Trenggalek kita?
Trenggalek dalam Kitab Pararaton
Yo, Bro! Gue warga Trenggalek asli nih, mau ngobrolin asal-usul kota gue yang kece badai ini. Ternyata, Trenggalek udah disebut-sebut di kitab kuno Pararaton loh, keren kan?
Nah, di Pararaton, Trenggalek disebut sebagai salah satu wilayah kekuasaan Kerajaan Tumapel di bawah pemerintahan Raja Kameswara pada tahun 1255 Masehi. Waktu itu, Trenggalek masih bagian dari wilayah Kediri, tapi udah punya penguasanya sendiri yang bernama Bhre Wirabhumi.
Penaklukan Trenggalek oleh Majapahit
Sejarah mencatat, Trenggalek pernah dikuasai oleh Kerajaan Majapahit, gengs. Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Kerajaan Majapahit menaklukkan wilayah Kediri, termasuk Trenggalek. Penaklukan ini diceritakan dalam Kitab Pararaton, di mana Hayam Wuruk dikisahkan memerintahkan patihnya, Gajah Mada, untuk menaklukkan Kediri dan daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Trenggalek.
Kisah Penaklukan Trenggalek
Setelah Gajah Mada mendapat perintah dari Hayam Wuruk, ia pun bergerak menuju Kediri. Dengan pasukan yang kuat, Gajah Mada berhasil menaklukkan Kediri dan wilayah-wilayah di sekitarnya, termasuk Trenggalek. Penaklukan Trenggalek oleh Majapahit ini semakin memperluas wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit dan menjadikannya sebagai kerajaan terbesar di Nusantara pada masa itu.
Nah, itulah sekilas tentang asal-usul Trenggalek yang kece badai ini menurut Kitab Pararaton. Ternyata, Trenggalek punya sejarah yang panjang dan udah terkenal sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno. Jadi, banggalah jadi warga Trenggalek!
Trenggalek dalam Naskah Serat Wulang
Yo, yo, yo, sobat online! Gue, Trenggalek si kota pegunungan yang adem ayem, mau ngajak kalian ngorek-ngorek asal-usul gue yang kece badai. Salah satu sumbernya, ya dari Serat Wulang yang melegenda itu.
Cikal Bakal Nama Trenggalek
Nama “Trenggalek” kabarnya muncul pertama kali di Serat Wulang karangan KGPAA Mangkunegara IV. Di sana diceritakan tentang tokoh bernama Ki Ageng Ronggo Prawiro, yang mendirikan sebuah padepokan di daerah yang sekarang jadi Kabupaten Trenggalek.
Padukuhan Panjalu
Dalam Serat Wulang, padepokan Ki Ageng Ronggo Prawiro disebut sebagai Padukuhan Panjalu. Nama “Panjalu” ini berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya “tempat tinggal orang suci”.”
Hyang Panjalu
Masyarakat sekitar percaya bahwa sebelum Ki Ageng Ronggo Prawiro mendirikan padepokannya, di tempat itu sudah ada tokoh spiritual yang dijuluki “Hyang Panjalu”. Hyang Panjalu ini dipercaya sebagai penunggu atau penguasa wilayah tersebut.
Kedatangan Ki Ageng Ronggo Prawiro
Ki Ageng Ronggo Prawiro, seorang abdi Kerajaan Demak yang loyal, diperintahkan untuk menjalankan tugas di daerah yang kini dikenal sebagai Trenggalek. Beliau memilih Padukuhan Panjalu sebagai tempat tinggalnya dan mendirikan padepokan untuk menyebarkan ajaran Islam.
Nama “Trenggalek”
Nama “Trenggalek” diperkirakan berasal dari dua kata, yaitu “trengga” dan “lek”. “Trengga” berarti “menemukan”, sedangkan “lek” berarti “laki-laki”. Nama ini melambangkan keberhasilan Ki Ageng Ronggo Prawiro dalam menemukan dan menaklukkan wilayah Panjalu, sehingga menjadikannya tanah kekuasaannya.
Pengaruh Kerajaan Mataram
Yo, ges! Denger-denger nih, Trenggalek kita ini dulunya kena pengaruh Kerajaan Mataram yang ngetop banget waktu itu. Kerajaan yang terkenal dengan para raja saktinya ini ngebawa banyak perubahan buat daerah kita.
Seni dan Budaya
Keraton Mataram jadi pusat perkembangan seni dan budaya Jawa. Pengaruhnya nyampe juga ke Trenggalek, bikin kita punya kesenian sendiri kayak Tari Gandrung dan Jaranan Buto.
Agama Islam
Kerajaan Mataram juga dikenal sebagai penyebar agama Islam. Para wali dan ulama dari Mataram berdatangan ke Trenggalek dan ngajarin agama Islam kepada masyarakat kita.
Sistem Pemerintahan
Mataram menerapkan sistem pemerintahan terpusat. Trenggalek dikendalikan oleh Bupati yang ditunjuk oleh Sultan Mataram. Bupati punya tugas ngatur wilayah dan ngumpulin pajak.
Sistem Pertanian
Kerajaan Mataram mengembangkan sistem pertanian yang lebih maju. Mereka memperkenalkan teknik irigasi dan jenis tanaman baru yang ngebantu ningkatin hasil panen di Trenggalek.
Hubungan Dagang
Trenggalek jadi jalur perdagangan penting antara Kerajaan Mataram dan daerah lain. Pelabuhan Pancer jadi tempat berlabuh kapal-kapal dagang yang membawa barang-barang dari berbagai penjuru.
Pengaruh Terpadu
Pengaruh Kerajaan Mataram di Trenggalek bukan cuma satu aspek, tapi nyampe ke berbagai bidang kehidupan. Dari seni budaya, agama, pemerintahan, pertanian, sampai perdagangan, semuanya kena sentuhan Mataram. Pengaruh ini ngebentuk identitas dan karakteristik masyarakat Trenggalek sampai sekarang.
Babad Tanah Trenggalek
Yo, gaes! Kalian udah pada tahu belum nih sama sejarahnya tanah kelahiran kita, Trenggalek? Kalau belum, nih, ane kasih bocoran sedikit.
Pradana Mangkuyudan
Menurut babad, dulunya Trenggalek itu dikuasai sama Kerajaan Medang Kamulan. Nah, sekitar tahun 1280 M, ada seorang tokoh sakti bernama Ki Ageng Mangkuyudan yang datang dari Desa Glonggong, Ponorogo. Beliau ini ngadu sama Prabu Hayam Wuruk, Raja Majapahit, kalau daerah Trenggalek masih belum terurus.
Manggala Yudha
Prabu Hayam Wuruk pun ngutus Ki Ageng Mangkuyudan buat ngurusin Trenggalek. Beliau diberi gelar Manggala Yudha dan ditugasin buat ngrelokasi warga dari perbukitan ke dataran rendah.
Punden Pedengan
Ki Ageng Manggala Yudha milih Desa Pedengan sebagai pusat pemerintahannya. Di sana, beliau bikin punden-punden buat memperkuat kekuasaannya. Nah, dari situlah asal muasal nama “Trenggalek”, yang diambil dari kata “trengga” (tali) dan “lelek” (lele).
Ngambeg Prabu Hayam Wuruk
Sayangnya, Ki Ageng Manggala Yudha lama-lama jadi sombong dan ngelawan Prabu Hayam Wuruk. Karena ngambek, Prabu Hayam Wuruk ngirim pasukan buat ngalahin Ki Ageng Manggala Yudha. Setelah terbunuh, wilayah Trenggalek kemudian dikuasai langsung oleh Majapahit.
Masa Kerajaan Demak dan Mataram
Setelah runtuhnya Majapahit, Trenggalek dikuasai sama Kerajaan Demak dan Mataram. Pada masa Kerajaan Mataram, Trenggalek dipimpin oleh Bupati pertama, yaitu Raden Mas Panji Sosronegoro alias Panjer.
Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Pada abad ke-18, Trenggalek dikuasai oleh Belanda. Nah, pas Perang Dunia II, Jepang masuk dan ngusir Belanda. Tapi, pada tahun 1945, Indonesia merdeka dan Trenggalek menjadi bagian dari Republik Indonesia.
Ekspedisi Majapahit
Yo, Sobat Ronggolawe! Pernah denger nggak, asal muasal kota kita yang keren abis ini? Konon katanya, Trenggalek dulu dijelajah sama pasukan Majapahit yang super kece. Mari kita kupas tuntas ekspedisi legendaris ini!
Ekspedisi Raden Wijaya
Berawal dari tahun 1293, Raden Wijaya, sang pendiri Kerajaan Majapahit, ngirim ekspedisi ke tanah Jawa Timur. Tujuannya? Cari wilayah baru yang bisa dikuasai.
Kedatangan Pasukan Majapahit
Pada tahun 1295, pasukan Majapahit tiba di Trenggalek. Mereka dipimpin oleh seorang bangsawan bernama Nambi. Nambi ini kece badai, Sobat! Dia berhasil menaklukkan wilayah Trenggalek dan menjadikan daerah ini sebagai bagian dari Kerajaan Majapahit.
Perkembangan Trenggalek
Setelah kedatangan Majapahit, Trenggalek mulai berkembang. Banyak orang berdatangan dan membangun pemukiman. Trenggalek jadi pusat perdagangan dan pertanian yang ramai.
Warisan Majapahit
Hingga saat ini, masih banyak sisa-sisa peninggalan Majapahit di Trenggalek. Misalnya, Candi Surowono yang dibangun untuk menghormati Mahapatih Gajah Mada. Ada juga Prasasti Panumbangan yang menceritakan tentang ekspedisi Nambi.
Ekspedisi Nambi
Nah, ini bagian paling seru! Nambi, sang pemimpin ekspedisi, punya kisah yang unik. Konon, dia punya kesaktian bisa mengubah dirinya jadi harimau. Gokil, kan?
Penaklukan Trenggalek
Ketika pasukan Majapahit tiba di Trenggalek, mereka menemukan perlawanan sengit dari penduduk setempat. Namun, dengan kesaktiannya, Nambi berhasil mengalahkan mereka. Ia mengubah dirinya jadi harimau dan menerkam musuhnya. Brutal!
Pembentukan Kerajaan Trenggalek
Setelah menaklukkan Trenggalek, Nambi mendirikan Kerajaan Trenggalek. Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Majapahit dan dipimpin oleh Nambi sendiri sebagai Adipati.
Peninggalan Nambi
Selain Candi Surowono dan Prasasti Panumbangan, Nambi juga meninggalkan beberapa warisan lainnya di Trenggalek. Misalnya, makamnya yang berada di Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan. Makam ini menjadi tempat ziarah dan dikeramatkan oleh masyarakat Trenggalek.
Kerajaan Mangir
Yok, kita kepoin sejarah Kerajaan Mangir, cikal bakal berdirinya Kabupaten Trenggalek kita tercinta. Asal-usulnya itu panjang, tapi tenang aja, aku bakal ceritain yang penting-penting aja, biar kalian paham.
-
Datangnya Patih Udara
Dulu kala, ada seorang patih bernama Patih Udara yang berasal dari Kerajaan Jenggala. Beliau tugasnya mencari wilayah baru buat perluasan kerajaan. Nah, setelah nyari-nyari, beliau akhirnya nemuin sebuah wilayah yang subur dan strategis banget, yaitu Trenggalek.
-
Menjadi Kabupaten
Patih Udara kemudian mendirikan pemukiman di wilayah Trenggalek dan mengangkat dirinya sebagai Bupati pertama. Beliau juga ngasih nama daerah itu “Mangir”, yang artinya “tempat mengungsi”.
-
Perkembangan Kerajaan
Kerajaan Mangir terus berkembang pesat di bawah kepemimpinan Patih Udara. Beliau membangun istana, mengatur pemerintahan, dan menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain.
-
Pengaruh Majapahit
Pada abad ke-14, Kerajaan Mangir mulai dipengaruhi oleh Kerajaan Majapahit. Raja Majapahit, Hayam Wuruk, mengutus patihnya, Gajah Mada, untuk menaklukkan Kerajaan Mangir. Akhirnya, Mangir pun jadi bagian dari wilayah Majapahit.
-
Berdirinya Kabupaten Trenggalek
Setelah Kerajaan Majapahit runtuh, Kerajaan Mangir kemudian berkembang menjadi Kabupaten Trenggalek. Bupati pertama Kabupaten Trenggalek adalah Ngabehi Joyokusumo.
Trenggalek pada Masa Kolonial
Halo, lur! Sebagai warga asli Trenggalek, aku bakal ngajak kalian nyusuri jejak sejarah kota kita yang kece abis ini waktu zaman kolonial. Cus, langsung disimak!
1. Awal Mula Kolonialisme
Awalnya, Trenggalek masuk wilayah Mataram. Tapi, pada 1811, Belanda ngebatalin kontrak sama Mataram trus ngejajah Jawa. Trenggalek pun kena dampaknya, jadilah dikuasai Belanda.
2. Daerah Bagian Belanda
Tahun 1830, Belanda bagi-bagi wilayah jajahannya. Trenggalek masuk wilayah Kediri, tapi masih jadi daerah swatantra yang dipimpin Bupati sendiri.
3. Penataan Wilayah
Belanda bikin perubahan administratif, bagi-bagi wilayah Trenggalek jadi beberapa distrik. Ada distrik Kelutan, Jambé, Pogalan, dan lain-lain.
4. Perkebunan Tebu
Belanda ngelirik Trenggalek yang tanahnya subur buat nanem tebu. Mereka bikin banyak perkebunan tebu, yang bikin ekonomi Trenggalek lumayan maju.
5. Jalan Anyar
Buat ngangkut hasil perkebunan, Belanda bikin jalan anyar, termasuk jalan raya Trenggalek-Tulungagung. Jalan ini bikin transportasi jadi lebih gampang.
6. Pabrik Gula
Selain perkebunan tebu, Belanda juga bikin pabrik gula. Ada beberapa pabrik di Trenggalek, di antaranya PG Wonoayu dan PG Ngasem.
7. Gedung-Gedung Kolonial
Belanda ninggalin jejak arsitektur berupa gedung-gedung kolonial. Ada gedung pendopo, kantor pos, dan rumah dinas Bupati yang masih berdiri kokoh.
8. Gereja dan Sekolah
Belanda juga ngebangun gereja dan sekolah di Trenggalek. Gereja Katolik Santo Petrus dan sekolah dasar yang sekarang jadi SD Negeri 1 Trenggalek adalah contohnya.
9. Jalur Kereta Api
Tahun 1901, jalur kereta api Madiun-Tulungagung diresmikan. Trenggalek punya stasiun kereta api yang jadi pusat transportasi penting.
10. Perlawanan Rakyat
Meskipun ada kemajuan ekonomi, penjajahan Belanda tetap ditentang oleh rakyat Trenggalek. Muncul beberapa tokoh pahlawan, seperti Ki Mangunjoyo dan Ki Lebaran, yang memimpin perlawanan.
Asal usul Trenggalek itu bener-bener bikin penasaran, kan? Nah, menurut cerita turun-temurun, dulu banget ada tokoh sakti mandraguna bernama Ki Ageng Menak Sopal. Beliau nih yang pertama kali nemuin daerah ini dan langsung jatuh cinta. Nah, karena tempatnya bagus banget, beliau ngasih nama “Trenggalek” yang artinya “tempat yang indah”. Soalnya, “trengga” itu artinya “indah”, sedangkan “lek” artinya “tempat”. Kok bisa keren gitu ya? Hehe.
Tapi ada juga cerita lain yang nggak kalah unik. Katanya, nama Trenggalek itu berasal dari pohon rengga yang banyak tumbuh di sini. Pohonnya punya buah yang unik, tapi rasanya pahit banget. Makanya, orang sini menyebutnya “trengga”, yang artinya “pahit”. Dan karena pohonnya banyak, daerahnya pun dijuluki “Trenggalek”. Ah, seru banget ya ngebahas asal usul daerah sendiri. Bangga banget jadi warga asli Trenggalek yang punya sejarah panjang dan cerita yang menarik.
Leave a Comment